Tulisan Arab Dzikrullah

Tulisan Arab Dzikrullah

Ngopot.com - Tulisan Arab Dzikrullah adalah judul yang saya buat pada postingan kali ini. Sebagai tukang suwuk tentunya tidak terlepas dengan dzikir-dzikir yang diucapkan saat menyuwuk orang yang sedang terkena gangguan jin. Maka tukang suwuk ingin berbagi pengalaman tulisan dzikrullah beserta pengalaman-pengalaman dan pemikiran dengan menggunakan metode cocokologi.

Namun sebelum masuk ke pembahasan akan saya sampaikan dulu, karena ini sangat penting dan perlu diketahui. Dzikrullah adalah nama saudara saya. Iya sudah cukup tahu saja. Sekarang kita lanjut ke pembahasannya. Pembahasan yang sederhana tetapi penuh makna.

Jadi ketika menyuwuk seseorang ada 5 bacaan dzikrullah yang sering dibaca yaitu subhanallah, Alhamdulillah, la ilaha illallah, Allahu Akbar, La haula wala quwwata illa billah. Sebelum menyuwuk juga mengirim Surat Al-fatihah kepada Nabi Muhammad SAW, Syekh Abdul Qodir, Imam Ghozali, Wali songo, Raden Patah, Para alim ulama kyai.

Kemudian mengirim Alfatihah juga kepada orang yang sakit  sebagai doa agar segera di sembuhkan penyakitnya. Saya sendiri tidak tahu kenapa harus mengirim surat alfatihah kepada para ulama terdahulu, tetapi jika dipikir mereka pantas untuk didoakan karena amal kebaikannya yang sampai sekarang bisa kita rasakan manfaatnya.

Masalah ada runtutan sanad keilmuan saya kurang paham yang penting niat ngirim alfatihah ikhlas tanpa meminta imbalan apapun, bismillah niat menolong orang. Entah pada akhirnya sembuh atau tidak semua diserahkan pada Allah SWT.

Jika dilihat dzikir yang digunakan tidak aneh dan kita tidak asing dengan dzikir tersebut, dzikir yang dibaca setiap selesai sholat. Subhanallah adalah untuk men-sucikan Allah dari segala sifat yang tidak baik. Alhamdulillah adalah untuk bersyukur atas segala nikmat yang senantiasa tercurahkan ke dalam diri kita. Laa ilaha illallah adalah mengesakan Allah SWT, tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah SWT. Allahu Akbar adalah Allah Maha Besar. La haula wala quwwata illa billah adalah sebagai tawakkal kita bahwa tiada daya kekuatan apapun kecuali dari Allah SWT.

Tukang suwuk tidak pernah mendapatkan penjelasan ini dari Pak Yai, tapi mencoba mencari sendiri arti yang terkandung di dalamnya. Semua pengetahuan tentang suwuk disampaikan dengan sederhana tanpa adanya sesuatu yang dibuat rumit. Dan menerimanya pun mudah walaupun secara bertahap harus berpikir sendiri untuk mencapai poin inti dari pelajaran yang disampaikan.

Dari berbagai pengetahuan dan pengalaman yang disampaikan Pak Yai tidak ada yang aneh-aneh dan cenderung sangat-sangat mirip dengan ajaran yang disampaikan oleh Pak Yai lainnya. Namun ada hal yang ditonjolkan disini yaitu tawakkal. Dengan tawakkal inilah kekuatan besar justru akan datang, bahkan ilmu langkah seribu pun bisa di dapatkan.

Suatu ketika Pak Yai bercerita. Kalau ada orang yang ingin mengajak ribut, ada preman, dsb biasanya saya menggunakan ilmu langkah seribu. Serentak kamipun penasaran, apa yang dimaksud dengan ilmu langkah seribu, dalam bayangan kami adalah lari cepat seribu langkah dalam sekejap. Pak Yai melanjutkan ceritanya. "Langkah seribu yo mlayu." {Langkah seribu ya lari}. Serentak kamipun tertawa.

Banyak sekali cerita-cerita yang beliau ceritakan, dengan modal tawakkal kejadian aneh terkadang terjadi dengan sendirinya. Beliau memang dulunya adalah orang yang sakti mandraguna saat berada di pondoknya. Beliau mondok 20 tahun dan berpindah-pindah pondok di jawa tengah dan di jawa timur.

Setiap ilmu kesaktian beliau pelajari, sampai pada suatu ketika beliau bertemu dengan Kyai yang membuatnya kagum. Seorang kyai yang menurut kabar orang pernah bertemu di makkah padahal beliau tidak berhaji melainkan masih sibuk mengajar di pondoknya. Namun perilakunya sederhana, tidak ada sesuatu yang mengganjal dari perilakunya dan cenderung biasa-biasa saja.

Kyai tersebut mempunyai pondok dan mungkin kita tak pernah mengenalnya, namun ternyata kyai-kyai besar seperti Kyai Maimun Zubair ternyata sangat menaruh hormat kepada Kyai tersebut.

Dari mulai inilah berbagai ilmu kanuragan yang pernah dipelajari di pondok-pondok sebelumnya beliau hilangkan dan meniru sikap Kyai yang ia temui terakhir kalinya.

Biar mudah saya kasih inisial Kyai A dan Kyai B. Kyai A adalah yang mengajari saya dan Kyai B adalah yang mengajari Kyai A.

Jadi Kyai B orangnya sangat lemah lembut. Dalam mendidik santrinya menggunakan metode santai dan tidak mewajibkan santrinya menghafal ataupun lainnya. Jadi semuanya tergantung pada santrinya jika niat belajar maka akan mendapatkan ilmunya, dan jika tidak maka tidak mendapatkan.

Nah ternyata kyai A memperhatikan dari awal sampai akhir mencari tahu apa sih amal yang dilakukan sehingga mendapatkan karomah yang luar biasa. Ternyata ada beberapa amal yang sangat sulit untuk ditiru oleh orang pada ummumnya dari Kyai B. Di antarnya adalah suka bersedekah, santri yang mondok pondoknya diberi makan selama mondok.

Membantu orang yang membutuhkan yaitu ketika ada orang yang datang untuk hutang, maka dibantu. Suka memberi uang ke orang ketika bersalaman (jadi jika kita bertemu di jalan dan berjabat tangan, maka sudah dapat dipastikan akan mendapatkan uang selagi Kyai B membawa uang, dan uang yang diambil tidak dihitung, langsung diambil dan dikasih). Dan masih banyak lagi bentuk sedekahnya.

Anehnya beliau tidak bekerja. Rezekinya selalu mengalir walaupun terkadang kehabisan uang. Lantas uangnya dari mana? uangnya dari orang yang menginfakkan hartanya. Kyai A bercerita bahwa suatu ketika Kyai B ditemui oleh tamu yang membawa uang sekoper. Masya Allah. Selain itu Kyai B juga setiap pagi ke pasar, entah apa yang dilakukan di pasar. Namun menurut Kyai A dipasar juga ada orang yang menginfakkan hartanya.

Gambaran Kyai B adalah orang yang menerapkan prinsip-prinsip agama Islam dengan tekun. Sikap tawakkalnya yang luar biasa inilah yang membuat Kyai A luluh hatinya dan mulai melupakan semua ilmu-ilmu kanuragan dsb yang pernah beliau pelajari sampai sekarang pun yang diajarkan dan yang dijadikan rujukannya adalah Kyai B untuk mengajarkan ilmu suwuk ini.

Sampai sekarang saya pun tak tidak tahu apakah Kyai A belajar ilmu suwuk ini dari Kyai B atau tidak. Tetapi jika dilihat tidak ada kata-kata yang keluar dari Kyai A yang mengatakan bahwa beliau belajar suwuk dari Kyai B. Yang beliau sampikan hanyalah cerita-cerita yang memotivasi kami untuk terus bertawakkal dan menjalankan syariat agama Islam dengan baik dan benar.

"Ojo Aneh-aneh." Itulah perkataan yang sering beliau sampaikan.

Suatu ketika ada teman saya yang bertanya tentang ilmu-ilmu tenaga dalam kanuragan dan sebagainya. Beliau hanya bilang, "Wes seng biasa bae, ojo aneh-aneh." (Sudah yang biasa saja, jangan yang aneh-aneh). Beliau juga mengatakan bahwa semua ilmu kanuragan yang pernah beliau pelajari sudah dilupakan. Sekarang sudah tidak menggunakannya lagi semenjak bertemu dengan Kyai B.

Beliau juga menyampaikan semua ilmu yang pernah beliau pelajari saat itu adalah ada hubungannya dengan jin. Orang hebat bisa memukul jarak jauh, tidak mempan di bacok dsb, adalah bagian dari ilmu-ilmu yang ada hubungannya denga jin. Maka beliau melupakan itu semua.

Bahkan pernah bercerita kebingungan saat di mintai tolong oleh orang karena ada orang yang kesurupan. Beliau hanya pasrah dan mendatangi orang yang kesurupan dan hanya dibacakan ayat Alquran dengan izin Allah orang tersebut langsung sadar padahal sudah beberapa hari banyak dukun-dukun hebat yang mencoba menolong tetapi tidak sanggup.

Sangat banyak cerita Inspirasi yang beliau sampaikan. Mungkin jika di ceritakan bisa akan sangat panjang dan menjadi novel berjilid-jilid karena selama tidak kurang dari 3 tahun saya belajar di sana dengan mendengarkan cerita-cerita anehnya yang intinya adalah menjadi orang biasa yang tidak aneh-aneh.

Hal tersebut juga bisa membuat pikiran saya berbalik arah. Niat hati ingin belajar ilmu-ilmu semacam itu, dan yang saya dapatkan hanyalah cerita-cerita sederhana yang terkadang tak masuk akal yang inti pembahasannya adalah menjadi orang biasa. Dan menurut saya ini adalah ilmu tasawuf yang luar biasa, tidak menyulitkan dan juga tidak mudah juga untuk dilakukan jika masih menginginkan keindahan dunia yang penuh dengan pernak-pernik keremang-remangan.

Amalan yang di sarankan pun tidak macam-macam. Hanya dianjurkan untuk membaca sholawat sebanyak-banyaknya, membaca Alquran, melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya, dzikir, dan menjadi orang biasa (dalam artian tidak mempelajari ilmu yang aneh-aneh, cukup syariat saja yang diutamakan).

Wallahu A'lam.

Namimah

Namimah Salah satu terma yang masuk dalam katagori hate speech atau ujaran/siaran kebencian adalah “Namimah”. Kata ini biasa diterjemahkan : “mengadu domba”. Ada juga yang menyamakannya dengan fitnah, menghasut dan provokasi. Para ulama mendefinisikan Namimah sebagai : نقل كلام ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑَﻌْﻀِﻬِﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﻌْﺾٍ ﻋَﻠَﻰ ﺟِﻬَﺔِ ﺍﻟْﺈِﻓْﺴَﺎﺩِ ﺑَﻴْﻨﻬﻢْ . "Menyampaikan ucapan seseorang kepada orang lain untuk tujuan merusak hubungan antara mereka" Jadi hampir sama dengan menggunjing. Akan tetapi ia tidak sekedar menggunjing melainkan ucapan itu disampaikan dalam rangka menciptakan permusuhan dan kebencian orang atau publik terhadap seseorang yang diceritakan tersebut. Bahasa lain “Namimah” adalah suatu rekayasa untuk melakukan kebohongan publik (hoax) dalam rangka menghancurkan seseorang atau suatu komunitas. Imam Al-Ghazali, mengatakan bahwa hakikat namimah ialah menyampaikan keburukan pribadi atau golongan yang seharusnya tidak dilakukan, karena akan menimbulkan sakit hati dan kemarahan pribadi atau golongan tersebut. Bila keburukan yang diceritakan itu tidak ada pada orang yang diberitakan, namimah itu sudah meningkat menjadi akumulasi dari namimah, ghibah dan fitnah. Namimah adalah suatu yang diharamkan dan merupakan dosa besar berdasarkan al Qur’an, hadits Nabi dan kesepakatan seluruh umat Islam. Al-Qur’an mengatakan : وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ . هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ . “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah yang hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi sangat dosa” (QS. Al-Qalam :10-12). Nabi saw juga bersabda : أفلا أخبركم بشراركم؟". قالوا: بلى. قال:" المشَّاؤُون بالنميمة، المفسدون بين الأحبة، البَاغُون البُرَآءَ العنت ". أخرجه البخاري في الأدب المفرد "Maukah kalian aku beritahu tentang orang-orang yang jahat?. Mereka menjawab : baik Nabi. Beliau mengatakan : "Ialah orang-orang yang kesana kemari menyebarkan fitnah, orang-orang yang merusak hubungan persahabatan dan orang-orang yang mencari-cari keburukan orang lain yang tak bersalah" . قال الحافظ المنذري أجمعت الأمة على تحريم النميمة، وأنها من أعظم الذنوب عند الله Al-Hafizh (Ahli hadits besar), Ibn Mundzir mengatakan : Ulama sepakat (ijma’/konsensus) bahwa menghasut atau mengadu domba antar manusia adalah haram dan ia termasuk dosa besar dalam pandangan Allah”. Allah berfirman : إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersebar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui".(Q.s. al-Nur, 19). Tukang adu domba itu dijamin tidak akan masuk sorga. Nabi Muhammad saw bersabda : عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَجُلاً يَنِمُّ الْحَدِيثَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ ». “Dari Hudzaifah, beliau menerima laporan ada tukang adudomba. Ia mengatakan : aku mendengar Rasulullah bersabda, “Pelaku adu domba tidak akan masuk surga” (HR Muslim no. 303).

Ada Cahaya Harapan di Antara Ruwetnya Pikiran

Alhamdulillah akhirnya bisa nulis lagi di blog Ngopot.com ini. Alhamdulillah aku sehat wal afiyat. Tapi ono masalah sitik, mungkin ini adalah salah satu siklus tahunan yang kudu tak jalani dengan lapang diri. Opo kui lapang diri? Mbuh opo ra reti haha..

Apapun yang kau lihat bisa jadi sebuah tulisan yang bermanfaat jika dirimu mampu membungkusnya dengan ilmu dan hal-hal yang bersifat baru. Seperti postinganku kali ini kebetulan nulis pake hp di kamar, dan karena hp jadul kameranya buram, akhirnya saya arahkan ke jendela biar gambarnya cerah dan sekaligus tak jadiin judul tulisan ini hehe..

Apapun masalahnya, apapun resikonya, hadapi dengan lapang dada agar pikiran tenang dan semua orang senang. Kalau pikiran tenang buat mikir jadi cemerlang, kalo semua orang senang maka tak menutup kemungkinan mereka akan mendoakan. Akhirnya semuanya terlihat mudah dan tak terasa berat karena memang nggak bawa yang berat-berat kan?

Nulis tulisan iki dadi kelingan meh foto ktp :v

Wes semono disik gampang teroske engko maneh.

Wassalamualaikum.

Uang Bikin Mumet Pikiran, Jadi Jangan Dipikirkan

Gambar Orang Utan Pusing
Halo Bolo Ngopot.com dipostingan ini saya ingin berbagi tentang masalah uang, karena dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari uang. Untuk belanja, kita harus punya uang, untuk beli ini beli itu juga harus punya uang. Kalo nggak punya uang nggak bisa beli ini dan itu. Kata siapa?

Uang Bikin Mumet Pikiran, Jadi Jangan Dipikirkan

Ya benar, untuk membeli sesuatu pasti harus punya uang. Membeli disini dalam artian membeli yang kita kenal sehari-hari. Sedangkan dalam artian lain, secara lebih luas lagi, maka arti membeli tidak harus dikaitkan dengan uang. Membeli bisa jadi mendapatkan sesuatu tanpa menggunakan uang, misalnya membelinya dengan ilmu pengetahuan.

Arti Membeli dan Hubungannya dengan Uang

Tapi coba kita telusuri lebih lanjut apa itu arti membeli?

Menurut KBBI, Membeli artinya :
  • memperoleh sesuatu melalui penukaran (pembayaran) dengan uang. Contoh : Ibu pergi ke pasar untuk membeli beras dan sayur
  • memperoleh sesuatu dengan pengorbanan (usaha dan sebagainya) yang berat
Nah, dari pengertian tersebut, memang ternyata membeli ada dua pengertian yaitu yang pertama adalah denga uang dan yang kedua adalah melalui usaha tertentu. Jadi statement saya di atas bisa dibenarkan hehe..

Yes.. Jadi kita bisa simpulkan kalo uang bukan segalanya. Karena ternyata untuk membeli sesuatu tidak mesti harus menggunakan uang. Dan coba kita telusuri lebih lanjut dari sudut pandang yan berbeda, yaitu dari sudut pandang Agama, dalam hal ini saya menggunakan sudut pandang agama Islam.

Pengertian Rezeki dan Hubungannya dengan Uang

Jadi dalam agama, ada istilah rezeki. Apa itu rezeki?
Menurut Wikitionary Rezeki adalah :
  • segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah
  • (kiasan) penghidupan; pendapatan (uang dsb. untuk memelihara kehidupan); keuntungan; kesempatan mendapat makan
Ya. Jadi rezeki adalah segala sesuatu yang dapat memelihara kehidupan di dunia seseorang sampai pada masanya ditentukannya hari ajalnya. Jadi setiap sesuatu yang menguntungkan bagi kehidupan seseorang adalah rezeki dari Tuhan semesta Alam. Baik itu rezeki yang di peroleh dengan cara baik maupun tidak. Rezeki baik menjadikan sebuah kebaikan, dan rezeki yang tidak baik akan memperburuk keadaan (tidak berkah bahkan menjadi alasan seseorang masuk neraka).

Nah rezeki adalah salah satu bukti juga bahwa uang bukan segalanya, karena uang hanyalah bagian dari rezeki. Uang tidak akan ada jika rezeki tidak ada, tetapi rezeki tetap ada sekalipun uang tidak ada. Jadi jangan terlalu berpikir sempit bahwa akan Anda akan mati tanpa uang.

Memang di kehidupan sekarang semuanya butuh uang, bahkan ada istilah politik uang. Jabatan dibeli dengan uang, dsb. Hal tersebut sebenarnya termasuk ke dalam orang yang terjerumus dalam politik pragmatis. Inginnya cepat dan praktis tanpa memikirkan kualitas diri sendiri. Mereka terlalu menuhankan uang sehingga menghilangkan Tuhan dari pikirannya.

Konsep Rezeki dalam Islam yang Bikin Kamu Ketakutan

Baiklah biar lebih menguatkan lagi bahwa kita jangan sampai terlalu pusing memikirkan uang untuk mencukupi kebutuhan, sekarang kita bahas dulu tentang konsep rezeki dalam Islam. Dengan mengetahui konsep rezeki ini saya berharap dapat mengingatkan pembaca pada umumnya dan pada diri saya sendiri pada khususnya.

Dikutip dari konsultasisyariah.com Konsep Rezeki dalam Islam adalah sebagai berikut :
Semua makhluk rizkinya telah dijamin oleh Allah. 
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا 
"Tidak ada satupun yang bergerak di muka bumi ini kecuali Allah yang menanggung rizkinya. (QS. Hud: 6).
Konsep yang pertama adalah adanya jaminan rezeki dari Allah SWT. Artinya kita yang hidup di dunia ini pasti sudah dijatah rezekinya. Jadi jangan galau dan pusing memikirkan uang. Namun demikian kita juga dituntut untuk berusaha untuk mendapatkan rezeki tersebut yaitu bekerja. Bekerja apa saja boleh selagi itu halal. 
Setiap jiwa tidak akan mati sampai dia menghabiskan semua jatah rizkinya. Sehingga siapapun yang hidup pasti diberi jatah rizki oleh Allah sampai dia mati.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ ، فَلا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ ، اتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ ، وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ ، خُذُوا مَا حَلَّ ، وَدَعُوا مَا حَرُمَ

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya, karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dantinggalkan yang haram.” (HR. Baihaqi dalam sunan al-Kubro 9640, dishahihkan Hakim dalam Al-Mustadrak 2070 dan disepakati Ad-Dzahabi)
Di dunia ini Allah SWT juga memberi kuota rezeki bagi setiap makhluknya. kita tidak akan mati sebelum jatah rezeki kita habis. Jadi semakin banyak rezeki yang kita dapatkan semakin cepat pula kita mati. Maka, berbagi rezeki itu penting dan dapat menunda kematian (wallahu a'lam).
Hakekat dari rizki kita adalah apa yang kita konsumsi dan yang kita manfaatkan. Sementara yang kita kumpulkan belum tentu menjadi jatah rizki kita.
Dalam hadis dari Abdullah bin Sikhir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَقُولُ ابْنُ آدَمَ مَالِى مَالِى – قَالَ – وَهَلْ لَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلاَّ مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ أَوْ لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ

Manusia selalu mengatakan, “Hartaku… hartaku…” padahal hakekat dari hartamu – wahai manusia – hanyalah apa yang kamu makan sampai habis, apa yang kami gunakan sampai rusak, dan apa yang kamu sedekahkan, sehingga tersisa di hari kiamat. (HR. Ahmad 16305, Muslim 7609 dan yang lainnya).

Nah konsep yang ketiga ini perlu kita sadar bahwa ternyata rezeki adalah yang kita manfaatkan untuk kepentingan pribadi dan yang kita rasakan sendiri. Dan yang kita sedekahkan, yang hilang, yang ketinggalan, itu bukanlah rezeki kita. 

Jadi misalnya kita mengumpulkan uang banyak, mengumpulkan harta apa saja yang ada di dunia ini, itu belum tentu semuanya adalah rezeki kita, jadi tetap ada rezekinya orang. Ya bayangkan saja misal kita punya banyak rumah, terus uang triliunan, apakah kita mau menghabiskannya sendiri? tidak mungkin kan?

Terlebih lagi di dalam Islam juga ada yang namanya zakat. Zakat inilah yang wajib dibayarkan. Jadi sekalipun mungkin kita bisa menghbiskan semua harta yang kita kumpulkan tetap saja akan ada harta yang harus dan wajib kita keluarkan yaitu zakat.
Kita akan dihisab oleh Allah untuk semua yang kita usahakan. Tak terkecuali semua pemasukan yang kita dapatkan. Meskipun belum tentu kita akan memanfaatkannya.
Allah berfirman,
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

“Kemudian, pada hari kiamat itu, sungguh kalian akan ditanya tentang kenikmatan.” (QS. at-Takatsur: 8).

Konsep yang kelima ini benar-benar menyadarkan saya sendiri akan ngerinya pertanggungjawaban yang akan di pertanggungjawabkan kelak di akhirat. Jika kita melihat konsep yang sebelumnya maka ini adalah sebuah risiko dari orang yang memiliki harta banyak, karena semua hartanya akan dipertanyakan, sedangkan harta yang dikumpulkan adalah belum tentu rezekinya.

Jadi coba dipikirkan lagi jika bolo ngopot ingin kaya, pingin sugih, kui dipikir. Pikirkan untuk apa harta yang kita harapkan tersebut. Apakah akan memberikan manfaat bagi banyak orang, atau justru merugikan. Salah dalam mengelolanya akan menjadi kerugian dan kengerian di hari hisab nanti. Tapi, jangan jadikan konsep ini sebagai alasan kowe kismin lan uripe serba njalok-njalok karo liane.
Prestasi manusia tidak diukur dari seberapa banyak harta yang dia miliki, tapi dari seberapa banyak dia bisa memberikan manfaat bagi umat.
Ada sebuah hadis yang menyatakan,

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللهِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ

“Manusia yang paling dicintai Allah, adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (at-Thabrani dalam as-Shaghir, 862 – majma’ zawaid 13708)
Melihat masa sekarang, maka mungkin sebagian sisi kehidupan atau bahkan sebagian besar masyarakat tidak sesuai dengan konsep ini. Masyarakat lebih memandang prestasi sesamanya dengan ukuran hartanya. Mereka selalu memandang kesuksesan seseorang dari sisi kekayaannya. Kekayaan seseorang dipandang sebagai prestasi tertinggi sebuah kesuksesan. Mereka selalu memandang orang yang punya banyak mobil itu sukses, orang yang tabungannya banyak itu sukses, orang yang bisa beli ini beli itu sukses, orang yang kebutuhannya serba tercukupi bahkan berlimpah ruah itu sukses, dst.

Namun ternyata berbanding terbalik dengan konsep rezeki dalam Islam. Kesuksesan seseorang dilihat dari seberapa manfaatnya ia terhadap lingkungannya, bagi keluarganya, bagi saudara-saudaranya, dsb. Itulah prestasi kesuksesan tertinggi menurut Islam. Jadi jangan terlalu sibuk mengejar harta karena ternyata harta adalah salah satu cara untuk memberi manfaat bagi orang lain, yang ternyata ketika kita terlalu sibuk mencari harta, uang, justru mengabaikan orang lain.

Yes.. Sudah tercerahkan belum kira-kira?

Uang bikin mumet kan?

Makanya jangan dipikirin. Yang penting usaha dengan sungguh-sungguh, tetapi tidak mengabaikan faktor manfaatnya, agar benar-benar menjadi orang yang sukses berprestasi yang menurut agama adalah prestasi yang sebenar-benarnya karena dicintai oleh Allah SWT.

Saya kira artikel di atas cukup mencerahkan. Namun mungkin akan muncul pertanyaan-pertanyaan, salah satunya adalah : bagaimana caranya bersungguh sungguh dalam berusaha tetapi tetap memperhatikan unsur manfaatnya? Nah kalo masalah ini mungkin akan saya bahas di postingan selanjutnya. 

Tapi sedikit bocoran saja, tips untuk menjadi wirausaha yang sukses adalah dengan memegang hadits Nabi SAW di bawah ini

رُوِيَ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِعْمَلْ لدُنْيِاكَ كأَنَّكَ تَعِيشُ أَبَداً واعْمَلْ لآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تموتُ غَداً

Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash z bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Beramallâh (bekerjalah) untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya dan beramallâh untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok.”

Demikianlah curhatan yang tentang Uang Bikin Mumet Pikiran, Jadi Jangan Dipikirkan. Semoga bisa sedikit mencerahkan bagi para pemburu uang karungan tapi gagal maning gagal maning soon.

Guyon musim u(e)dan

Toing : oalah dhe aku urip pisan ae kok mbok gawe Nelongso(karo ngelus ngelus bathuk'e) Tukang suwuk : yo sabar iku wes dadi garis tanganmu ora iso di ubah ubah,,,, lha penjalukmu opo to ing..?? Toing : aku sak iki wes di putus karo Tukiyem,,, mbok aku di golekne cewek sak lione Tukiyem Tukang suwuk : jajal pengen weroh cewek sing mok idamke koyok opo,,,?? Toing : aku kepengen duwe cewek rambute dowo lurus rebondingan, irunge mancung, Padat berisi,,,,, walah,,, pokok semok, tanahe ombo, duwite akeh Tukang suwuk : nek karo inul tonggo sebelah omah gelem ora (kik...kik...kik...guyu ngenyek) Toing : Dhe ora usah guyon, inul iku rebondingan rambute,, tapi untune yo dowo rebondingan,, Tukang suwuk : nek karo paijem sing mancung iku piye,,,,?? Toing : Mancung sih mancung,,, bathuk'e ae ombo koyok lapangan senayan Tukang suwuk : wes ngene wae kowe tak wei nomer Hanphone cewek singok idamke,,,, gelem ora,,,,?? Toing : gelem dhe matur suwun (karo guling guling neng dalan) Tukang suwuk : iki nomere 08585******* jeneng cewek iku SRI,,, wes yo Aku tak nglanjutke macul disek,,, Toing : wes beres dhe,,, **Bengi kuwi Toing nyiapne kopi rokok siap nelpon (Toing bayangne,,,, wah sing jenenge Sri iki mesti montok,,, jan pinter tenan tukang suwuk ki,,, karo mesam mesem) Sri : kring...kring...kring,,, halllo ik...ik..iki so so sopo,,,?? Toing : aku mas Sebastian toing,,, iki bener karo mbak sri to,,,?? Sri : be...be..bener mas,,, jenengku SRINTEL,,, o...o...ojo nyelok mbak to,,, aku malah isin,,, Toing : opo di celok sayang,,, sri : o...ojo to mas aku isin Toing : opo tak celok beby wae lah,,, Sri : ojo to mas aku tambah isin,,,, Toing : Wes iki sing terakhir tak celok darling Sri : ojo ngo...ngono mas celok jenengku biasa wae Toing : lha trus aku kon nyeluk piye,,,,? emange kenopo,,,? Sri : sampean nyelok ae,, . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . MBAH SRI,,,, UMURKU KI WES 95Thn,,, ** Toing langsung guling ketiban kursi ngasi ndase benjol gedene sak bakpao,,,** Toing : DHE KOWE KOK TEGO NGENEHI SING WIS MAMBU LEMAH,,,, (nangis karo ndilati lawang),,, ,

Iseng-Iseng Berhadiah - Jangan Lupa Beribadah

Iseng-Iseng Berhadiah - Jangan Lupa Beribadah

Halo bolo ngopot.com di sore hari yang panas ini padahal mendung. Saya ingin ngomongin tentang iseng-iseng berhadiah. Jadi semua orang yang mendapatkan hadiah itu berawal dari iseng-iseng. Iseng Iseng Ikut lomba, Iseng-iseng ikut jalan sehat, Iseng-iseng nabung dan dapet undian, Iseng-iseng beli parfum dan dapet undian. dan kemungkinan juga orang yang hidup di dunia ini sekedar iseng ingin mencicipi rasanya dunia yang penuh dengan dusta ini.

Orang iseng itu terkadang justru beruntung. Dan orang yang niat malahan justru terkadang apes. Ya semua itu tentunya sudah ada yang mengatur dan manusia hanya bisa melakukan apa yang ia bisa. Seringkali saya mendapatkan informasi dari orang yang dapet undian dan ternyata dia nggak niat banget ikut undian. justru orang yang menyaksikan pengundian nggak ada yang dapat hadiah undian. Ya seperti itulah kehidupan.

Jadi terkadang untuk melakukan kebaikan kita bolehlah iseng-iseng dulu sebelum niat. Mau ngaji iseng-iseng ikut ngaji walaupun di tempatnya molor, atau dongengan. Mau sekolah iseng-iseng daftar sekolah walaupun di kelas selfi-selfi atau rame2 ngerjain guru. Mau mondok iseng-iseng daftar ke pondok, walaupun mungkin di tempatnya kerjaannya ngintip2 ma'had santriwati dan kena ta'zir tiap hari dan digundul plontos.

Semua harus di isengi terlebih dulu untuk hal kebaikan. Kalo hal yang tidak baik ya jangan iseng-iseng ntar ketagihan. Mending dihindari dari pada terjerumus lebih dalam. Seperti dalam Alquran yang menjelaskan tentang larangan mendekati perbuatan zina apalagi melakukannya. Jadi dalam hal keburukan, Islam sudah melarang umatnya untuk mendekatinya apalagi melakukannya pastinya dilarang dan haram hukumnya.

Jadi semuanya bisa disimpulkan sendiri apa maksud dari artikel ini. Jangan tergesa-gesa untuk mengartikannya. Coba baca dengan penuh perasaan dan dalami maknanya.

Munculnya Gadget, Pocong dkk Kebingungan Karena Nggak Ada Mainan

Halo bolo ngopot.com sekarang jamannya sudah serba digital, semua orang sepertinya sudah tidak bisa melepaskan gadget dari genggamannya dan merasa kesepian ketika gadget nggak ada di genggamannya.

Dengan adanya gadget, orang-orang tidak merasa kesepian dan ketakutan walaupun sendirian di tempat yang sepi, apalagi waktu itu pas lagi rame-ramenya bermain pokemon go, sampe rela lompat pagar Markas TNI demi mendapatkan pokemon. Ini sangat koplak bukan?

Kekoplakan ini terjadi bukan hanya satu orang saja melainkan hampir sebagian besar pengguna pokemon go saat itu otaknya kurang waras.

Saya sendiri bingung dengan orang yang ngumpul tapi sibuk dengan masing2 gadgetnya. Aneh tapi nyata.