Kang Santri Kumat Ngopot Lagi

Pagi menjelang shubuh ini, Kang Santri akhirnya kembali ngopot lagi dan akan menceritakan kisah sedih maksudnya kisah klasik zaman dahulu kala. Kisah ini dimulai dengan membaca basmalah, karena dengan membaca basmalah tentu saja agar hidup kita akan semakin menjadi berkah.
Jangan sampai kita malah terjerumus ke dalam kesyirikan maupun ke dalam kesesatan dengan meninggalkan syari'at agama islam. Karena saat kita melakukan kesyirikan otomatis kita telah keluar dari agama islam dan kita meminta perlindungan kepada Allah dari bahaya kesyirikan seperti penggunaan dan pemakaian suwuk yang salah. Padahal kalau kita belajar agama dengan benar, maka suwuk yang dianggap syirik oleh sebagian kaum sebenarnya memiliki dasar agama seperti yang disampaikan oleh Tukang Suwuk Syar'i pada postingan lain blog ini.
Waduh, ternyata Kang santri kalau sudah ngopot terkadang keluar dari bahasan utama. Kalau begitu seperti kata Tukul Arwana, maka ayo kita kembali ke Laptop. Eh, ayo kita kembali ke pembahasan utama yaitu sesuai judul artikel ini:
"Kang Santri Kumat Ngopot Lagi"
Baiklah konco bolo ngopot.com kita kembali bercerita tentang zaman dahulu kala. Pada zaman dahulu kala sebelum ada lampu (maksudnya listrik nda...) banyak masyarakat pedesaan maupun perkotaan yang menggunakan alat penerang yang berasal dari bahan bakar minyak.
Terkadang ada yang memakai Lampu Pertomaks, Lampu Ceplik, Lampu Tempel, bahkan yang nekat menggunakan Oncor atau Api Obor dan Api Unggun untuk menerangi kegelapan malam.
Kondisi ini sangat berbeda dengan zaman sekarang atau Zaman Now dimana saat listrik padam masih ada Lampu Darurat baik berupa Lampu Darurat Otomatis maupun menggunakan Lampu Rangkaian JT (Joule Thief). Insya Allah kapan-kapan kang santri akan menerangkan tentang joule thief.
Meski ada lampu darurat, Zaman Now yang dicari saat lampu padam bukanlah lampu atau penerangan. Namun justru yang dicari adalah Power Bank agar Kejantanan Smartphone bisa bertahan lama dan bisa kembali online-an baik sekedar buka WA, FB maupun baca blog yang gak penting ini.
Kalau orang zaman dahulu saat bahan bakar untuk menyalakan obor telah habis, mereka justru akan menggunakan waktunya beristirahat malam agar keesokan harinya bisa kembali bugar beraktifitas dan kembali macul di sawah.
Kalau Zaman Now, seorang suami sibuk dengan Smartphone atau Gadged atau Gawainya dan bahkan tidak memperhatikan kondisi istrinya. Bahkan sang istri pun ikut-ikutan menggunakan HPnya dan terkadang asyik ngobrol sana-sini, apalagi saat Group WA ramai tentu saja sangat melupakan segalanya. Sehingga Zaman Now, seorang suami istri paling banyak memiliki anak 2 saja, karena mereka sibuk dengan HP nya.
Berbeda dengan kehidupan orang Zaman Old, mereka memiliki anak yang jumlahnya lusinan. Bahkan nama anaknya pun terkadang sampai lupa, sungguh ajaib bukan?
Orang Zaman Old belum mengenal HP, Mouse maupun Tablet, jadi kalau lamu mati mereka tidak sibuk ngurusi HP yang low bat, tapi justru asyik-asyik gawe anak maneh. Jadi beda kan Zaman Old dengan Zaman Now?
Itulah salah satu ngopot dari Kang Santri malam menjelang shubuh ini, dan yakinlah bahwa apa yang saya tulis ini 100% ngarang sendiri alias ngopot otok.
Jadi maklum saja karena Kang Santri Kumat Ngopot Lagi, jadi apa yang ditulis biasanya agak njadzab atau agak error. Kalau pas Kang Santri lagi waras, tentu saja yang dibahas adalah masalah agama dan hal-hal yang berhubungan dengan kebaikan.
Sekian perngopotan dari Kang Santri, wassalam.

Related Posts



0 Balasan Ngopot:

Post a Comment