Lagi Rame2nya Bakar2an Bendera, Apa Kata Tukang Suwuk?

Lagi musim bakar-bakaran

Halo selamat malam bolo ngopot.com yang selalu stay memantau disini dan ngopi-ngopi. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT hidup aman dan sentosa.

Di artikel ini tukang suwuk mau menuliskan tetang kegalauan hati ini yang melihat fenomena saling bakar icon organisasi. Dan disini pula akan saya bahas fenomena tersebut dari sudut pandang saya pribadi selaku tukang suwuk yang suka mendoakan kebaikan dan terkadang mengutuk seseorang dengan doa.

Saya melihat kejadian pembakaran bendera berlafadzkan kalimat tauhid serasa kurang setuju terlepas dari apakah itu bendera ormas bughot atau tidak. Terlebih lagi pembakaran tersebut dilakukan dengan gaya ceremonial yang gampang sekali untuk di edit dan dijadikan bahan pertikaian (adu domba) antara satu kelompok dengan yang lain (sekali lagi terlepas dari itu ormas terlarang atau bukan).

Saya disini tidak memihak pada salah satu pihak. Saya hanya merasa nggak sreg ketika melihat sebuah tayangan video yang sangat tidak enak dipandang mata dan mengundang pertikaian. Apapun keyakinannya jika ada orang lain yang menghinanya tentunya ia tidak akan terima (terlepas dari apakah yang diyakininya adalah benar atau salah).

Ya Allah, sekarang media sosial sangat kejam. Semua itu berasal dari human error yang disengaja maupun tidak disengaja. Fenomena yang terjadi saat ini adalah ibarat memercikkan api di antara kering kerontangnya hutan. Dan sudah tentu itu akan menyebabkan kebakaran hutan.

Tak hanya berdampak pada hutan tersebut saja tetapi kepulan asapnya akan menjadi polusi di kawasan sekitarnya dan mengakibatkan hujan asam yang dapat meracuni penduduk sekitarnya. Ya Allah, sosial media bagaikan bahan bakar yang jika dipercikkan sepercik api, semua penghuninya akan hangus tak tersisa.

Dari situ diperlukan sebuah pendidikan akhlak yang akan memandu manusia untuk bertindak lebih bijak dan adil, tak menginjak yang lemah dan juga tak enggan untuk bersenyum ramah tetap merangkul musuh yang kalah.

Menjadi sebuah air yang sejuk dapat memadamkan api yang membara, namun tak berlebihan macam banjir bandang.

Akhlak yang baik telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Sesungguhnya Allah menurunkan Nabi SAW tak lain karena untuk memberi contoh tauladan yang baik (menyempurnakan akhlak manusia). Jadi contohlah Beliau dengan mempelajari sejarah dan juga ilmu-ilmu agama yang telah ada. Sehingga kita bisa berperilaku seperti Rasulullah SAW. sekalipun hanya 1 persennya saja.

Jadi apa pendapat bolo ngopot tentang bakar2an ini? Mungkin daripada bakar2an bendera lebih baiknya bakar2an jagung, sate dkk aja yo. Karo ngopi2 ngudud yo rapopo.

Jadi sebenarnya tukang suwuk lagi galau aja dan ibaratnya bertanya-tanya, kenapa harus membakar sesuatu yang menjadi kebanggaan hati orang dan secara terang-terangan? Padahal tanpa bakar2an pun sudah menimbulkan salah persepsi, apalagi secara terang2an menghina sesuatu yang dibangga2kan orang lain.

Saya berharap bolo ngopot ikut rame2 menyampaikan opininya disini biar masalah ini dapat ditemukan solusi jitunya yang tidak memihak pada salah satu golongan dan tidak memberatkan pada semua golongan.

Ya mungkin itu dulu curhat tukang suwuk malam ini. Semoga artikel ini bisa diambil khikmahnya.

Related Posts



2 Balasan Ngopot: